Gagal mencapai sesuatu yang sudah dipersiapkan dan diusahakan semaksimal mungkin tentunya akan meninggalkan rasa kekecewaan yang membekas. Gagal dalam Ujian Tulis Berbasi Komputer (UTBK) untuk masuk ke perguruan tinggi yang diinginkan, gagal mendapat ranking satu di kelas, gagal untuk menepati janji dengan orang tersayang, atau berbagai hal lainnya. Sering kali kita terlarut di dalam perasaan itu berhari-hari hingga berminggu-minggu, namun jam akan tetap terus berdetak, matahari akan terbit kembali, dan kalian tetap harus melanjutkan kegiatan esok hari. Oleh karena itu, banyak juga yang memaksakan diri untuk merasa baik-baik saja seolah tidak ada yang mengganggu pikiran.
Akan tetapi, kalian ketahui bahwa menerima kegagalan tersebut merupakan langkah awal untuk tetap terus maju menghadapi hari selanjutnya. Masalah akan terus datang. Jika teman-teman memilih untuk berlarut dalam kegagalan ataupun mengabaikannya seolah tidak ada, akan sulit untuk menghadapi masalah baru yang akan datang dan masalah-masalah tersebut akan semakin menumpuk. Mengakui dan menerima kegagalan perlu dilakukan untuk menentukan langkah selanjutnya dalam mengatasi perasaan gagal tersebut. Hal ini merupakan salah satu perilaku dari growth mindset.
Menurut Carol S. Dweck, seorang psikolog dan profesor dari Stanford University, growth mindset adalah pola pikir seseorang yang percaya bahwa keterampilan, kecerdasan, dan bakat bukan hal yang statis, namun dapat terus dikembangkan melalui praktek dan ketekunan. Oleh karena itu, teman-teman yang memiliki growth mindset melihat kegagalan bukan sebagai akhir, tapi peluang untuk mencoba lagi dan memperbaiki kekurangannya.
Pentingnya growth mindset menjadi perhatian bagi Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP). Selama masa perkuliahannya, mahasiswa akan melalui proses pengembangan hard skill dan soft skill secara terus menerus. Sebagai perguruan tinggi vokasi, hard skill akan terus ditempa melalui project-based learning dan immersive learning experience yang mendasarkan tugas-tugas di perkuliahan dari proyek nyata dari industri. Hal ini bertujuan mempersiapkan CV dan portfolio yang kuat bagi mahasiswa Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) sejak awal perkuliahan. Selain itu, pentingnya soft skill dan pembentukan karakter juga difasilitasi oleh Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) melalui fasilitas Talent Hub.
Talent Hub merupakan program pengembangan bagi mahasiswa yang bekerja sama dengan Growth Center Kompas Gramedia untuk pengembangan soft skill dan Skystar Ventures untuk pengembangan hard skill. Selama masa perkuliahan mahasiswa Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) dapat terus mengembangkan dan melengkapi kompetensinya menjadi seorang lulusan yang profesional dan unggul di bidangnya masing-masing.
Sebagai contoh, seorang animator tidak cukup hanya memiliki keterampilan 3D modelling atau membuat animasi, tapi juga perlu kemampuan untuk berkoordinasi. Seorang event organizer juga tidak cukup jika hanya mampu merancang sebuah event, tapi akan menjadi poin plus jika bisa membantu eksekusi detail sebuah event seperti membuat desain publikasi atau hal lainnya. Seorang praktisi E-Commerce Logistic juga tidak cukup jika hanya bisa mengoperasikan website ataupun membuat sistem e-commerce logistic, tapi juga perlu kemampuan berpikir kritis yang solutif dan inovatif untuk dapat bersaing di tengah masifnya pertumbuhan start up, khususnya e-commerce dan logistik saat ini.
Pengembangan hard skill dan soft skill berdasarkan growth mindset yang difasilitasi oleh Talent Hub Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) bukan sekadar untuk mempersiapkan mahasiswanya menjadi lulusan yang siap untuk bekerja, tetapi untuk dapat menjadi lulusan profesional yang terampil dalam hard skill dan kuat secara soft skill sehingga dapat bersaing di industri sebagai profesional unggulan.
Apakah kamu merasa memiliki growth mindset dan siap menjadi profesional unggulan? Bersama Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) dan 3 program studinya kamu dapat mulai membangun jalan ke masa depan sebagai profesional unggulan. Cek info lengkapnya di mnp.ac.id.
