Dalam era globalisasi, rantai pasok menjadi tulang punggung perdagangan internasional. Namun, kebijakan proteksionis, seperti tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump (Tarif Trump), telah menimbulkan tantangan baru. Khsusnya bagi negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia.
Dampak Tarif Trump terhadap Rantai Pasok Indonesia
Pemerintahan Trump menerapkan tarif impor sebesar minimum 10% untuk produk manufaktur dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Merujuk Pasardana (2025), kebijakan ini berpotensi menurunkan ekspor sektor manufaktur Indonesia hingga $1,2 miliar pada tahun 2025. Sementara Supply Chain Indonesia memperkirakan kategori yang paling terdampak adalah produk-produk padat karya, seperti tekstil dan alas kaki. Kedua bidang industri ini yang menyumbang lebih dari 20% dari total ekspor Indonesia ke AS.
Selain itu, Kemenhan RI menyatakan ketegangan perdagangan global menyebabkan depresiasi nilai tukar rupiah hingga 10–11%. Dampaknya akan meningkatkan biaya impor bahan baku dan energi, serta menekan sektor manufaktur domestik.
Digitalisasi sebagai Solusi Rantai Pasok
Untuk mengatasi hambatan tersebut, digitalisasi rantai pasok menjadi solusi yang menjanjikan. Implementasi teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan sistem manajemen rantai pasok berbasis cloud dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses logistik.
Menurut survei Council of Supply Chain Management Professionals dan ToolsGroup, 93% perusahaan global telah mendigitalisasi proses rantai pasok mereka untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Di Indonesia, digitalisasi rantai pasok memungkinkan perusahaan untuk mengelola stok lebih akurat, mempercepat distribusi, dan meningkatkan efisiensi operasional. Langkah ini penting untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global, terutama dalam menghadapi tantangan seperti tarif impor yang tinggi.
Peran Pendidikan dalam Mendukung Transformasi Digital
Transformasi digital dalam rantai pasok memerlukan sumber daya manusia yang terampil dan adaptif terhadap teknologi. Institusi pendidikan seperti Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) memiliki peran strategis dalam mencetak tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan industri 4.0. Melalui kurikulum yang berfokus pada teknologi dan inovasi, MNP berkomitmen untuk mendukung digitalisasi industri di Indonesia.
Tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump menimbulkan tantangan signifikan bagi rantai pasok Indonesia. Namun, dengan mengadopsi digitalisasi dalam proses logistik dan supply chain, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, Indonesia dapat meningkatkan daya saingnya di pasar global.
Daftar Referensi Tarif Trump:
- Kompas.com. (2025). Dampak Tarif Trump, Sri Mulyani Wanti-wanti Harga Barbie hingga Hot Wheels. https://money.kompas.com/read/2025/04/30/203800726/dampak-tarif-trump-sri-mulyani-wanti-wanti-harga-barbie-hingga-hot-wheels
- Pasardana.id. (2025). Dampak Tarif Trump terhadap Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia. https://pasardana.id/news/2025/4/7/dampak-tarif-trump-2025-terhadap-ekonomi-dan-pasar-modal-indonesia-antisipasi-volatilitas-dan-peluang-transformasi/
- Kementerian Pertahanan RI. (2025). Perang Dagang AS–Tiongkok: Dampak & Solusi Strategis Bagi Indonesia. https://www.kemhan.go.id/balitbang/2025/04/16/perang-dagang-as-tiongkok-dampak-peluang-tantangan-dan-solusi-strategis-bagi-indonesia.html
- Paper.id. (2024). Tren Digitalisasi Supply Chain 2024: Adopsi AI di Indonesia Bisa!. https://www.paper.id/blog/tips-dan-nasihat-umkm/tren-digitalisasi-supply-chain-2024-adopsi-ai-di-indonesia-bisa/
- Vena.co.id. (2024). Digitalisasi Supply Chain di Indonesia: Tantangan dan Arah Strategis. https://www.vena.co.id/post/digitalisasi-rantai-pasok-indonesia