Apa Itu People Pleaser? Ini Dia Arti dan Cara Mengatasinya

Category
Release Date
July 8, 2024
Reading Time
2 minutes

Pernahkah kamu mendengar istilah satu ini? Ya, People Pleaser. Istilah ini menjadi hal yang cukup banyak dialami anak muda zaman sekarang, lho. Apa itu People Pleaser? Serta bagaimana cara mengatasinya? Untuk itu, yuk kita bahas!

 

Apa Itu People Pleaser?

 

Merupakan suatu kondisi di mana seseorang selalu mengutamakan kepentingan dan kebahagiaan orang lain di atas dirinya sendiri. Hal ini dilakukan karena ia ingin menyenangkan orang lain, dan biasanya ia dianggap sebagai orang yang peka. Ia akan dinilai positif oleh orang lain, padahal dirinya sendiri merasa kesulitan menjalaninya. Sifat ini juga biasa disebut sebagai sociotropy. Ia berusaha membangun dan menjalin hubungan dengan perasaan yang terlalu peduli pada orang lain, hal ini biasa dilakukan sebagai cara si People Pleaser untuk mempertahankan hubungan.

 

Tentu saja hal ini merupakan sesuatu yang tidak tepat. Ciri-ciri dari People Pleaser yang perlu kamu waspadai yaitu sebagai berikut:

 

  1. Selalu mengutamakan orang lain 
  2. Takut mengutarakan pendapat 
  3. Khawatir terhadap penolakan 
  4. Sulit untuk berkata “tidak”
  5. Selalu menyalahkan diri sendiri
  6. Menyetujui hal-hal yang sebenarnya tidak kamu setujui
  7. Kamu takut dan khawatir dengan adanya konflik 
  8. Mudah mengatakan maaf walau sebenarnya bukan salahmu

 

Kalau kamu sering merasakannya, kamu harus memiliki kemauan untuk mengubah sikap. Lalu, apa dampaknya bila terlalu sering menjadi seorang People Pleaser?

 

  1. Kamu akan lebih mudah merasa cemas
  2. Frustrasi hingga depresi 
  3. Hubungan yang dijalin menjadi tidak sehat 
  4. Orang lain akan sangat mudah memanfaatkan kamu

 

Kalau kamu merasakannya, jangan panik. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Asalkan ada kemauan, kamu pasti bisa berubah, kok. Ini dia beberapa cara yang bisa dilakukan:

 

1. Gunakan Pikiran yang Rasional, Jangan Hanya Mengutamakan Perasaan 

 

Seorang People Pleaser kebanyakan menggunakan perasaannya. Sehingga ia lebih mudah merasa “tidak enak”. Saat perasaan ini muncul cobalah berpikir dengan logika “apakah hal ini akan merugikan saya?” dan berbagai pertanyaan semacam ini lainnya. 

 

2. Belajar Mengatakan Tidak dari Hal Kecil

 

Memang awalnya akan sangat tidak nyaman, tapi cobalah melatih berkata tidak dari hal-hal kecil. Misal, menolak ajakan teman untuk makan bersama saat kita sedang tidak mau. Kamu bisa berkata “mungkin lain waktu, saat ini aku sedang sedikit sibuk”, dan sebagainya. 

 

3. Ciptakan Batasan yang Jelas

 

Ada hal-hal yang harus kamu batasi. Hal ini merupakan sesuatu yang penting. Misal saat orang lain meminta bantuan, pikirkan kembali “apakah hal ini bisa aku kerjakan?” “Apakah bantuan yang akan aku berikan bisa merugikan diriku sendiri?” Dengan adanya batasan, kamu jadi tahu kapan harus menerima dan menolak tawaran.

 

4. Belajar Meminta Bantuan Orang Lain

 

Tidak apa-apa bila kamu merasa kewalahan atau tidak sanggup. Kita diciptakan sebagai makhluk sosial untuk bisa saling membantu. Belajarlah meminta bantuan pada orang lain jika tidak sanggup. Meminta bantuan bukan berarti merepotkan orang lain, kok.

 

5. Jangan Meminta Maaf Jika Itu Bukan Kesalahanmu

 

Sorang People Pleaser terbiasa meminta maaf pada orang lain walau itu bukanlah kesalahannya. Ia terlalu khawatir dengan adanya konflik. Jika kamu seperti ini, usahakan untuk tidak melakukannya lagi. Meminta maaflah jika itu memang kesalahanmu. Belajarlah untuk berpikir secara lebih rasional bahwa dalam suatu hubungan, konflik merupakan suatu hal yang wajar. 

 

Jangan lewatkan berbagai informasi seputar dunia perkuliahan Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) dengan mengikuti Instagram kami di @multimedianusantarapolytechnic. Kamu juga bisa mengunjungi laman resmi kami untuk membaca artikel menarik lainnya pada menu News dan Feature. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Latest News
Promotion