Introvert atau Ekstrovert memiliki cara beradaptasi dengan lingkungan setiap individu berbeda-beda.Ketika berinteraksi dengan orang lain, sebagian dari kita memiliki preferensi apakah suka untuk membuka diri atau memilih untuk menjadi lebih misterius. Hal ini terkait kepribadian apa yang kamu miliki, ekstrovert atau introvert. Sebagian lainnya, mungkin bisa lebih fleksibel tergantung situasinya, kepribadian ini disebut sebagai ambivert.
Lalu, apa itu ekstrovert, introvert, dan ambivert? Bagaimana kepribadian akan memengaruhi caramu berinteraksi dengan orang lain hingga beradaptasi dengan lingkungan sosial? Simak informasi dan tips berikut, supaya kamu gak salah langkah!
Kepribadian Ekstrovert
Dilansir dari healthline.com, orang-orang yang cenderung ekstrovert menarik energi mereka dari dunia luar: orang-orang, tempat, dan hal-hal di sekitar mereka. Maka, biasanya jika kamu punya kepribadian atau kecenderungannya adalah ekstovert, kamu akan lebih menikmati untuk mengerjakan sesuatu secara berkelompok. Kamu juga bisa mengatur grup, membuatnya berjalan lancar, atau bahkan terjun sebagai pemimpin.
Kamu yang ekstrovert juga akan memiliki keberanian untuk mencoba hal-hal baru. Apakah kamu percaya diri dan ramah? Tidak takut mengambil risiko untuk sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya? Mungkin kamu merasa mudah untuk mengubah rencana atau beradaptasi dengan situasi baru. Sisi baiknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih ekstrovert juga lebih inovatif.
Orang ekstrovert sering merasa lebih mudah untuk memahami dan memecahkan masalah ketika mereka dapat membicarakannya, menyatakan kembali dengan kata-kata mereka sendiri, atau mencari masukan dari orang lain. Orang-orang ekstrovert biasanya tidak mengalami banyak kesulitan dalam mengungkapkan pikiran, perasaan, dan pendapat. Mulai dari hal kecil, seperti makanan yang tidak kamu sukai, hingga emosi yang lebih dalam, termasuk perasaan romantis.
Jika kamu memiliki kepribadian ekstrovert, kamu paling baik me-recharge diri dengan ditemani orang lain. Kamu mungkin berpindah dari satu lingkungan sosial ke lingkungan sosial lainnya dan menghindari menghabiskan waktu sendirian jika memungkinkan. Oleh sebab itu, kamu juga lebih mungkin untuk memiliki teman sebanyak-banyaknya.
Kepribadian Introvert
Masih dari sumber yang sama, orang dengan kecenderungan kepribadian introvert bisa menjadi lebih berhati-hati ketika membuat keputusan. Saat dihadapkan dengan peluang baru, atau keputusan besar apa pun, kamu mungkin menghabiskan banyak waktu untuk memikirkannya sebelum membuat rencana untuk melanjutkan keputusannya.
Secara umum, orang introvert cenderung tidak memulai percakapan dengan orang yang tidak mereka kenal dengan baik, atau bahkan dengan orang yang mereka kenal dengan baik. Ini bisa berhubungan dengan preferensi untuk dialog dan refleksi internal. Tapi ketidaksukaan terhadap konflik juga bisa berperan.
Seorang introvert lebih tertutup dan sering menghabiskan banyak waktu di kepala mereka. Membagikan pikiran dan perasaan itu dengan lantang mungkin tidak mudah bagimu, tetapi kamu akan lebih mudah untuk menulis, mengilustrasikan, atau menyetelnya ke dalam lagu. Kamu juga lebih mudah mendengarkan dan menimbang ide dengan hati-hati, dan ketika dimintai pendapat, kamu akan sering memiliki ide berkualitas untuk disumbangkan.
Perlu mengisi ulang bateraimu setelah hari yang panjang dengan menikmati waktu senggang sendirian? Inilah kebiasaan seorang introvert. Namun bukan berarti kamu selalu menghindari orang, hanya saja tidak memiliki jejaring sosial yang besar. Meskipun kamu tidak mudah berteman dan merasa tidak perlu memperluas lingkaran, kamu bisa sangat menghargai orang yang membuatmu merasa nyaman.
Kepribadian Ambivert
Menurut Science of People, seorang ambivert adalah seseorang yang menunjukkan kualitas introversi dan ekstroversi, dan dapat berubah menjadi keduanya tergantung pada suasana hati, konteks, dan tujuan mereka. Dalam konteks yang tepat, dalam suasana hati yang tepat, di sekitar orang yang tepat, ambivert dapat berubah menjadi ekstrovert. Dalam konteks yang sulit, ketika lelah atau rewel, atau di sekitar orang yang beracun, ambivert dapat berubah menjadi introvert.
Mampu menyeimbangkan ekstroversi dan introversi adalah sebuah aset. Jika kamu adalah seorang ambivert, maka kamu bisa menjadi orang yang fleksibel, dapat beradaptasi dengan konteks dan situasi dengan lebih mudah. Ambivert juga lebih stabil karena menawarkan keseimbangan yang baik antara hipersensitivitas beberapa introvert dan sikap mendominasi beberapa ekstrovert.
Selain itu, memiliki kepribadian ambivert berarti memiliki sifat intuitif . Ambivert tahu kapan harus angkat bicara dan kapan harus tutup mulut, kapan harus menginspeksi dan kapan harus merespons, kapan harus mendorong dan kapan harus menahan diri.
Ekstrovert, Introvert, Ambivert dan Pilihan Jurusan Kuliah yang Tepat
Salah satu hal yang bisa membuat orang dengan kepribadian yang berbeda-beda bisa menjadi sukses dimulai dari pemilihan jurusan kuliah yang tepat untuk dirinya. Beberapa perguruan tinggi menawarkan jurusan-jurusan yang spesifik, mengarah pada kemampuan dan membutuhkan kepribadian yang berbeda juga. Orang dengan kepribadian ekstrovert, introvert, maupun ambivert pasti memiliki preferensi jurusan kuliah apa yang cocok dengannya.
Nah, Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) memiliki tiga program studi atau jurusan kuliah yang pasti cocok dengan apapun kepribadianmu. Ketiganya adalah Jurusan Digital Animation, Jurusan E-Commerce Logistics, dan Jurusan Event Management. Kamu bisa menyesuaikan kepribadianmu dengan jurusan yang akan membawamu pada kesuksesan.
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi website kami ataupun sosial media kami lainnya di @multimedianusantarapolytechnic untuk akun Instagram dan @lifeatmnp untuk akun TikTok kami.
Jangan lewatkan juga berbagai artikel menarik lainnya yang bisa kamu temukan di halaman News dan Feature website MNP. Sampai jumpa di artikel berikutnya.