Kian hari, membahas judi online menjadi isu yang semakin panas di Indonesia. Bagaimana tidak, saat ini pemain judi online bukan lagi orang dewasa, tapi sudah sampai anak-anak. Tidak hanya remaja dan mahasiswa, bahkan mereka yang berusia dibawah 10 tahun sudah mahir bermain judi online. Kondisi ini sangatlah memprihatinkan, mari kita bahas bersama.
Mengkhawatirkan, Anak di Bawah 10 Tahun Mahir Jadi Pemain Judi Online
Dilansir dari Kompas TV, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menjelaskan, sebanyak 80 ribu anak dibawah usia 10 tahun sudah bermain judi online. 80 ribu anak bukanlah jumlah yang sedikit, hal ini menjadi masalah besar untuk masa depan Indonesia.
Jika ditotal, jumlah pemain judi online hingga usia 20 tahun bisa mencapai 440 ribu pemain. Mengingat mereka yang masih duduk di bangku sekolah, hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Perkembangan teknologi yang didukung dengan kemahiran anak-anak dalam memanfaatkannya ini memungkinkan mereka mengakses banyak hal dengan mudah. Termasuk pada ranah yang negatif seperti judi online. Lalu, kalau sudah begini apa yang harus dilakukan?
Kompas juga menjelaskan, 80% pemain judi online adalah mereka yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Faktor ekonomi dan lingkungan menjadi latar belakang yang cukup besar mengapa anak-anak ini berjudi. Dilansir dari BBC, uang saku yang diberikan orangtua biasa akan digunakan anak-anak tersebut untuk bermain judi online, hal ini membuat mereka menjadi lebih boros. Uring-uringan, tidak bisa tidur dan makan, hingga menyendiri akan dilakukan oleh anak-anak ini apabila ia kalah dalam berjudi.
Kondisi ini menjadi hal yang serius dan patut diperhatikan. Itu sebabnya Joko Widodo mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satgas Pemberantasan Judi Online.
Peran Orang Tua dan Tenaga Pendidik Sangat Diperlukan untuk Menurunkan Pemain Judi Online Pada Anak-Anak
Sebagai pihak yang paling dekat dengan anak-anak, orang tua dan tenaga pendidik memegang peran penting untuk mencegah dan menghentikan mereka bermain judi online. Pengawasan orang tua di rumah serta edukasi yang tepat dari guru-guru di sekolah akan sangat membantu anak. Hal ini juga penting dilakukan untuk menjaga kesehatan mental anak-anak yang sudah terjerumus pada permainan judi online.
Berikanlah pemahaman bahwa untuk mendapatkan uang, cara tersebut tidaklah tepat. Bukannya untung, judi online akan merugikan diri sendiri dan orang terdekat. Arahkanlah anak untuk menggunakan teknologi secara lebih positif. Terakhir, jangan lupa untuk selalu melakukan pendekatan pada anak dan jaga komunikasi yang baik serta terbuka dan transparan. Dengan begini, kita bisa bersama-sama menurunkan kasus judi online di Indonesia.
Temukan berbagai artikel menarik lainnya di laman resmi kami pada menu News dan Feature. Ikuti juga media sosial kami di @multimedianusantarapolytechnic untuk Instagram dan @lifeatmnp untuk TikTok.