Waspada, Ini Dia Perilaku Body Shaming yang Sering Tidak Disadari

Category
Release Date
January 6, 2023
Reading Time
4 minutes

Mungkin istilah body shaming sudah sering kamu dengar beberapa waktu terakhir. Body shaming akan terjadi apabila seseorang berperilaku mengejek ataupun mengintimidasi orang lain karena bentuk, ukuran, atau penampilan tubuhnya. Eits, tapi hati-hati lho. Bahkan tanpa kita sadari, perilaku body shaming ini sering dilakukan pada orang lain dan diri sendiri. Dampaknya tentu saja cukup beragam, bahkan bisa berakibat fatal bila tidak segera dihentikan. Itu sebabnya, yuk kita simak artikel berikut ini. 

Sadari dan Hentikan Perilaku Body Shaming Mulai Sekarang

Ketika seseorang tidak mengikuti standar sosial yang ada, seperti bagaimana mereka menata rambutnya, juga cara berpakaian yang terkesan berbeda dengan orang-orang sekitarnya, hal ini kerap memicu seseorang melakukan body shaming. Ini dia beberapa perilaku yang jarang kita sadari. 

1. “Kayaknya Saat Ini Kamu Lebih Gemuk, Ya!”

Kadang kala, perkataan semacam ini sangat mudah diungkapkan. Bahkan biasanya spontan dikatakan pada orang yang sudah lama tidak kita temui. Namun, pernyataan semacam ini sebenarnya bisa membuat orang lain merasa sakit hati, lho. Seolah, menjadi gemuk adalah suatu kesalahan dan hal buruk yang tidak boleh dimiliki semua orang.

2. “Kayaknya Bentuk Tubuh Kamu Bagusan yang Kemarin deh?”

Baik yang memiliki tubuh kurus ataupun berisi, pernyataan semacam ini juga cukup sering diungkapkan dalam masyarakat. Biasanya, hal ini kerap diungkapkan oleh mereka yang cukup memiliki kedekatan, seperti teman ataupun keluarga. Hati-hati, ya. Kata-kata semacam ini bisa membuat orang yang menerimanya menjadi tidak percaya diri, bahkan mudah merasa tidak tenang. 

3. “Sekarang Matanya Ada Empat, ya!”

Sering dianggap hal remeh, tapi pernyataan seperti ini juga salah satu bentuk merendahkan, lho. Apalagi ledekannya juga kerap ditambah dengan pernyataan “masa matanya sudah empat, tulisan sebesar itu masih tidak terlihat”. Ada pula yang mengaitkannya dengan penampilan, sehingga tidak sedikit dari mereka merasa minder untuk mengenakannya. 

4. “Kok Gigi di Pagerin!”

Bagi para pengguna kawat gigi, hal ini sepertinya sudah cukup sering didengar. Namun, perilaku ini ternyata juga masuk ke dalam perilaku body shaming. Anggapan bahwa para pengguna kawat gigi terlihat ‘culun’ dan tidak menarik, bisa membuat para pengguna kawat gigi takut untuk berinteraksi dengan orang lain.

5. “Gak Boleh Naik Wahana Ini, Kamu Masih Kecil!”

Maksud dari kalimat “kamu masih kecil” di sini mengartikan bahwa orang tersebut memiliki tubuh yang pendek. Mungkin bagi orang lain yang mendengarnya, pernyataan ini bisa menjadi lelucon. Namun, ungkapan ini juga bisa membuat orang yang menerimanya merasa tertekan. Marah pada keadaan dan berbalik tidak menerima bentuk fisiknya, dan lain sebagainya.

6. “Kamu Bisa Makan Ini Semua Sekaligus? Wah…”

Sekilas bila mendengar atau membacanya, hal ini mungkin bisa terkesan seperti pujian. Namun, bagi sebagian orang, makan dalam porsi banyak dianggap sebagai sesuatu yang tabu. Penerima pesan bisa mengartikan hal tersebut sebagai sesuatu yang positif, tapi sebagian lainnya akan sangat mungkin menangkap dalam konotasi negatif.

Hal ini juga bisa mengartikan bahwa kamu ingin mengatur dan melarang orang tersebut untuk memilih apa yang ingin ia makan. Terlebih bila kalian memiliki budaya dan pola pikir yang berbeda. Jadi, sebaiknya bijaklah dalam menyampaikan apa yang hendak dikatakan.  

7. “Kamu Sedang Menurunkan Berat Badan, Ya? Kamu Terlihat Cantik!”

Hampir mirip seperti poin sebelumnya, sebenarnya pernyataan semacam ini bisa menyiratkan makna positif ataupun negatif. Pernyataan semacam ini terbilang cukup sensitif untuk dibicarakan. Bisa saja, orang tersebut sedang mengalami masalah tertentu hingga mempengaruhi fisiknya. Itulah mengapa sebaiknya kamu perlu mempertimbangkan matang-matang saat hendak mengomentari perubahan fisik seseorang.

Lalu, Dampak Apa Saja Sih yang Dapat Ditimbulkan dari Perilaku Body Shaming?

Mungkin bagi sebagian orang perilaku body shaming adalah hal yang wajar dan tidak perlu dibesar-besarkan. Namun, tunggu dulu. Berikut ini berbagai dampak negatif bagi korban yang bisa terjadi akibat perilaku tersebut.

1. Menurunkan Rasa Percaya Diri

Takut untuk bertemu orang baru atau merasa minder saat berada di tengah keramaian, memandang diri sendiri jelek dan tidak berharga, serta tidak berani mengeksplor diri lebih jauh menjadi beberapa ciri-ciri dari menurunnya rasa percaya diri.

2. Membuat Orang yang Mengalami Body Shaming Takut untuk Makan

Mungkin beberapa dari kita sering menemukan teman seperti ini. Ia takut makan camilan, atau nasi terlalu banyak, bahkan berusaha menahan diri untuk tidak makan siang dan sebagainya. Perilaku body shaming ini bisa menyiksa mereka yang merasakannya, bahkan sampai merasa bersalah saat hendak makan.

3. Seseorang yang Menerima Perilaku Body Shaming Bisa Mengalami Body Dysmorphic Disorder

Merupakan salah satu penyakit mental dimana orang tersebut menganggap dirinya memiliki masalah pada penampilan tubuh. Biasanya orang yang mengalami body dysmorphic disorder akan menghabiskan banyak waktu setiap hari untuk merapikan penampilannya. Cara-cara seperti berolahraga berlebihan dan menggunakan berbagai kosmetik kerap dilakukan oleh mereka yang mengalami gangguan mental ini. Bahkan hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan fungsi sosial dan pekerjaan. Wah, akibat dari body shaming ternyata cukup serius bukan?

4. Beresiko Membuat Orang yang Mengalaminya Melakukan Perilaku Menyakiti Diri Sendiri

Berawal dari tidak percaya diri, menganggap diri tidak berharga, hingga akhirnya dapat berujung menyakiti diri sendiri. Perilaku seperti memukuli diri, menghantamkan diri ke tembok, hingga menyayat kulit, dan perilaku sejenis lainnya sangat mungkin dilakukan oleh mereka yang terus menerus diserang dengan perilaku body shaming. Bila kamu ataupun orang terdekat berada diposisi ini, segeralah mencari bantuan seperti bercerita pada orang yang kamu percaya, atau mengunjungi tim profesional seperti psikolog dan psikiater.

5. Body Shaming Memicu Seseorang Mengalami Depresi

Seseorang bisa mengalami depresi bahkan tanpa ia sadari, lho. Terus menerus merasa sedih tanpa tahu alasannya, juga merasa hilang minat untuk melakukan aktivitas jadi ciri-ciri dari depresi. Selain itu, kehilangan nafsu makan dan sulit tidur juga kerap mengganggu keseharian mereka yang mengidap depresi.

Nah, bagaimana? Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat untuk kamu, ya. Yuk, mulai sayangi diri dan perhatikan kembali setiap kata yang hendak kita utarakan agar tidak menyakiti orang lain. Jangan lewatkan berbagai artikel menarik lainnya yang bisa kamu temukan di halaman News dan Feature website MNP. Baca juga artikel terkait pentingnya menjaga kesehatan mental bagi generasi muda. Sampai jumpa di artikel berikutnya.

Latest News
Promotion