Green Building, Bukan Hanya Soal Gedung

Category
Release Date
September 19, 2025
Reading Time
3 minutes

Ketika mendengar istilah green building, banyak orang langsung membayangkan gedung tinggi dengan kaca ramah energi atau dinding penuh tanaman. Namun, konsep ini jauh lebih luas dari sekadar bangunan fisik. Green building sejatinya adalah cara pandang baru dalam membangun lingkungan hidup yang berkelanjutan, sehat, dan efisien.

 

 

Apa Itu Green Building?

 

Menurut Green Building Council Indonesia (GBCI), green building adalah gedung yang memperhatikan efisiensi energi, pengelolaan air, kesehatan ruang, serta penggunaan material ramah lingkungan (GBCI, 2023). Tujuan utamanya bukan hanya mengurangi jejak karbon, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup penghuninya.

 

Artinya, sebuah bangunan bisa disebut “hijau” bukan hanya karena tampilannya. Tetapi juga karena fungsinya dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam.

 

Bangunan hijau yang ramah lingkungan dan mendorong keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab arsitek atau insinyur. Konsep ini menuntut partisipasi semua orang. Mulai dari cara perusahaan mengelola energi, kebiasaan penghuni dalam memakai listrik, hingga strategi sebuah kota dalam merencanakan ruang terbuka hijau.

 

Contohnya sederhana: mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan kantor, menghemat listrik dengan memanfaatkan pencahayaan alami, hingga menyediakan sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi. Semua ini adalah bagian dari praktik bangunan ramah lingkungan.

 

Green Building 2

 

Fun Fact: UI GreenMetric

 

Sebuah laporan International Energy Agency (IEA, 2022) menyebutkan bahwa gedung menyumbang sekitar 30% emisi karbon global. Namun, jika standar green building diterapkan secara konsisten, potensi pengurangan emisi bisa mencapai 40%. Itu artinya, setiap upaya kecil di satu bangunan bisa memberi dampak besar bagi bumi.

 

Selain itu, riset dari World Green Building Council (2023) juga menemukan bahwa ruang kerja dengan pencahayaan alami meningkatkan produktivitas karyawan hingga 18%. Jadi, green building bukan hanya soal lingkungan, tapi juga soal kesejahteraan manusia.

 

Salah satu lembaga pemeringkat bangunan ramah lingkungan berskala global, khususnya untuk institusi perguruan tinggi adalah UI GreenMetric. UI GreenMetric termasuk indikator “Education and Research” sebagai penilaian utama. Salah satu sub-indikatornya adalah rasio jumlah mata kuliah sustainability terhadap jumlah kursus keseluruhan di kampus.

 

Kampus dengan skor tinggi dalam UI GreenMetric sering kali juga memiliki aktivitas penelitian dan publikasi terkait bangunan ramah lingkungan, iklim, dan energi terbarukan yang terus meningkat. Institusi yang menerapkan green building mindset dalam operasional kampus (sampah, listrik, air) biasanya mendapat skor lebih baik, bukan dari bentuk fisik saja tapi juga dari budaya kampus.

 

Green Building 3

 

Peran Pendidikan dalam Green Building

 

Supaya konsep ini bisa berjalan, dibutuhkan SDM yang melek teknologi dan peduli lingkungan. Dunia pendidikan punya peran besar dalam menyiapkan generasi tersebut. Kampus tidak lagi cukup hanya mengajarkan teori, tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis untuk menerapkan prinsip keberlanjutan.

 

Di Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP), konsep ramah lingkungan bukan hanya tentang gedung kampus yang ramah lingkungan, tetapi juga tentang cara berpikir mahasiswa. Lewat kurikulum berbasis industri, mahasiswa diajak untuk merancang solusi digital yang efisien energi, mengembangkan ide kreatif yang minim limbah, hingga menggunakan teknologi untuk mendukung keberlanjutan.

 

MNP percaya, ramah lingkungan dan bangunan yang berkelanjutan adalah soal mindset. Bagaimana mahasiswa, dosen, dan seluruh komunitas kampus mampu menghadirkan inovasi yang relevan, profesional, dan outstanding bagi lingkungan dan masyarakat. Oleh karena itu, MNP untuk pertama kalinya tahun ini akan mengikuti ajang pemeringkatan UI GreenMetric. Agar bisa menjadi tolok ukur seberapa jauh MNP mencapai kualitas sebagai kampus yang mendukung keberlanjutan.

 

Green building bukan sekadar gedung hijau, melainkan gerakan kolektif menuju masa depan yang lebih sehat, efisien, dan berkelanjutan. Dari efisiensi energi hingga kesejahteraan manusia, setiap langkah kecil berarti.

 

Dengan semangat yang sama, MNP menyiapkan talenta kreatif dan teknologi untuk menghadapi tantangan masa depan. Karena membangun negeri tidak cukup hanya dengan gedung megah, tetapi juga dengan generasi yang peduli pada bumi.

 

Green Building 4

 

Referensi:

 

  • Green Building Council Indonesia (GBCI). (2023). Link
  • International Energy Agency (IEA). (2022). Buildings and Emissions Report. Link
  • World Green Building Council. (2023). Health and Productivity in Green Buildings. Link
  • UI GreenMetric World University Rankings. Education & Research Indicators, part of sustainability assessment. greenmetric.ui.ac.id