Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) terus memperkuat implementasi Project-Based Learning (PBL) dengan menghadirkan industri sebagai mitra nyata dalam proses pembelajaran. Pada 21 Agustus 2025, MNP menggelar diskusi bersama PT Limov Power Structure (Limov), perusahaan nasional yang bergerak di bidang desain dan rekayasa konstruksi.
Pertemuan ini dihadiri oleh pimpinan Limov, Indera Sadikin selaku Direktur serta Hargyo T.N. Ignatius dan Roy Anthonius Susanto selaku Direktur & Wakil Direktur MNP. Para Ketua Program Studi juga ikut mewakili MNP untuk memberikan masukan teknis terkait rencana kerja sama ini.
Portofolio dan Kebutuhan Industri
PT Limov Power Structure dikenal luas melalui portofolionya, mulai dari Pertamina Algeria field, Tol Becakayu Cawang, Tol Jakarta–Cikampek Selatan, hingga LRT Ampera Palembang. Perusahaan ini juga menjadi satu-satunya di Indonesia yang merancang cable stayed bridge, serta memiliki paten atas PCI Girder Lifter hasil kolaborasi dengan Waskita Karya.
Dalam diskusi, Indera Sadikin menekankan pentingnya animasi dalam membaca gambar teknik dan membantu proses presentasi kepada klien. “Semua proyek harus selesai di ruang meeting. Visualisasi animasi membantu hingga 50% proses komunikasi dengan pelanggan,” ujarnya.
PBL Commercial & Creative Business
Mahasiswa Program Studi Animation and Game MNP direncanakan akan terlibat dalam pembuatan materi visual untuk produk Jasung, solusi pengganti sistem penggerak tradisional pada kendaraan listrik. Model pengerjaan akan fleksibel, mulai dari ilustrasi 2D, animasi 3D, hingga video produk nyata.
Tujuan utama proyek ini adalah membantu Limov mengembangkan strategi storytelling agar produk inovatif tersebut dapat dipahami dan diterima calon klien. “Saya sangat terkesan dengan model PBL di MNP. Ini menentukan arah mahasiswa untuk siap menghadapi dunia industri,” ungkap Indera.
Selain animasi, mahasiswa Digital Commerce & Supply Chain MNP akan menggarap aspek SEO website Limov, strategi media sosial, hingga riset pasar untuk memperkuat promosi produk Jasung di Indonesia. Tantangan utamanya adalah memberikan sentuhan local wisdom dalam branding produk Tiongkok agar relevan dengan pasar B2B di Indonesia.
Menuju Kerja Sama Lebih Lanjut
Pertemuan ini juga membuka peluang bagi MNP dan PT Limov untuk menandatangani dokumen kerja sama (MoU) ke depannya. Hargyo selaku Direktur MNP berharap dapat memperkuat kolaborasi pendidikan dan industri. Sekaligus memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan solusi nyata bagi kebutuhan pasar.
“Dengan adanya sinergi ini, MNP menegaskan komitmen sebagai kampus vokasi kreatif yang membekali mahasiswa dengan pengalaman langsung di industri. Sejalan dengan misi mencetak talenta teknologi kreatif yang relevan dengan kebutuhan masa depan,” ungkap Hargyo.