Praktik merupakan model belajar yang paling mendasar di politeknik. Begitu juga proses pembelajaran di Program Studi atau Jurusan Event Management di Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) yang mengajak mahasiswa untuk terjun langsung mengelola event Swaraya di Bogor, 26 Juni 2022 lalu.
Swaraya adalah sebuah event berjenis konser di Kebun Raya Bogor yang menghadirkan artis-artis papan atas Indonesia, seperti Tulus, Raisa, Isyana Saraswati, RAN, dan masih banyak lagi. Event konser ini diselenggarakan pada 24-26 Juni 2022 di mana setiap harinya dibanjiri oleh 8.000 hingga 10.000 pengunjung.
Eko Prabowo selaku Ketua Program Studi Event Management MNP mengatakan mahasiswa mempelajari banyak hal di event konser ini. Manajemen acara hingga operasional dan logistik dipraktikkan secara langsung untuk memberikan gambaran nyata berdasarkan perkuliahan yang dilaksanakan selama ini.
“Mereka kami ajak untuk langsung menangani crowd control, mengelola sistem registrasi, manajemen sound system dan lighting khusus untuk konser menggunakan FoH, hingga belajar mengenai penanganan rundown artis,” terang Eko.
Salah satu mahasiswa Event Management, Muhamad Fadli merasa sangat tertantang dengan kuliah praktik seperti ini. Apalagi pada event konser sebesar ini sangat menyenangkan untuk bisa ikut serta menonton langsung artis-artis favorit yang tampil di panggung.
“Total ada 24 artis dalam 3 hari. Kita bantu atur manajemen artisnya siapa yang harus keluar duluan, dan seru banget karena praktik macam-macam di sini. Senang juga bisa sekalian nonton artis yang biasanya ditonton di Youtube, kayak Tulus dan FourTwenty,” jelasnya.
Event Konser Swaraya terselenggara berkat kerja sama Sarana Promosindo Utama (SPU) sebagai Event Organizer (EO), Dyandra sebagai pengelola venue Kebun Raya Bogor, dan Bogor Creative Community untuk pengelolaan promosi dan ticketing. MNP sendiri telah menjadi partner kerja sama SPU dan Dyandra, sehingga ketika kedua organisasi tersebut menyelenggarakan event, mahasiswa dapat turut serta melakukan praktik sebagai bagian dari model pembelajaran Project Based Learning.
Meskipun mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Kota Bogor, namun banyak aktivis lingkungan yang mengkritik kegiatan di Kebun Raya Bogor ini. Meskipun begitu, penyelenggara mengatakan bahwa Swaraya bukan hanya sekadar event konser, melainkan juga sebagai bentuk edukasi lingkungan di mana pada saat penyelenggaraan, peserta bisa mendapatkan bibit tanaman yang dibagikan oleh para artis. Selain itu, kelestarian lingkungan di Kebun Raya Bogor juga sangat dijaga dengan baik oleh EO dan pengelola venue agar bisa tetap baik.
Melihat suksesnya penyelenggaraan Swaraya di Bogor, event ini akan diselenggarakan Kembali di kota-kota lain yang memiliki kebun raya, seperti Bali, Solo, Semarang, dan sebagainya.