Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) menerima kunjungan audiensi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang. Kunjungan dilakukan di Kampus MNP, Gading Serpong, Tangerang pada Kamis, 6 November 2025. Pertemuan ini menjadi langkah strategis untuk menjajaki kerja sama dalam pengembangan SDM vokasi dan industri kreatif berbasis kolaborasi.
Kolaborasi Pendidikan dan Industri di MNP
Direktur MNP, Hargyo Tri Nugroho Ignatius, menjelaskan bahwa kerja sama menjadi bagian penting dari sistem pembelajaran di kampus vokasi.
“Di Politeknik ini kerja sama bukan hanya di bidang pengajaran saja, tetapi juga berkolaborasi dengan industri, nasional maupun internasional, bahkan dengan UMKM,” ujarnya.
Hargyo menambahkan bahwa MNP telah aktif bekerja sama dengan berbagai pemerintah daerah, termasuk Pemkot Depok. Menurutnya, MNP bangga menjadi bagian dari ekosistem pentahelix yang membangun Indonesia melalui inovasi industri kreatif.
“Dalam usia empat tahun, MNP telah mendapat rekognisi dari industri dan pemerintah. 100% lulusan MNP telah bekerja sebelum wisuda. Hal ini didukung dengan lebih dari 85% pengajar kami adalah praktisi,” tambah Hargyo.
Pendekatan berbasis portofolio membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan profesional selama perkuliahan.

Pemkot Tangerang Lihat Peluang Sinergi Nyata
H. Ahmad Budi Wahyudi, A.P., M.Si., Staf Ahli Wali Kota Tangerang Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Keuangan, mengapresiasi relevansi program studi di MNP. Ia menilai, kemampuan MNP dalam manajemen kegiatan bisa mendukung kebutuhan pelatihan di pemerintahan.
“Dalam satu tahun, Pemkot Tangerang bisa menggelar ratusan acara. Kompetensi MNP di bidang Event Management dapat membantu pemerintah mengelola kegiatan secara profesional dan efisien,” ungkapnya.
Ahmad juga melihat potensi kolaborasi di bidang rantai pasok dan pengendalian inflasi. Ia menegaskan bahwa kerja sama ini baru langkah awal untuk sinergi yang lebih besar.
“Kami sedang mengembangkan Aeropolis dan LRT. Dukungan ilmu Supply Chain Management bisa membantu efisiensi ekonomi kota. Saya percaya dengan MNP karena bagian dari Kompas Gramedia yang punya budaya kerja profesional,” tegasnya.

Akademisi Jadi Mitra Strategis Pemkot Tangerang
Dr. Hj. Indri Astuti, S.H., M.H., M.Si., Staf Ahli Wali Kota Tangerang Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan, menjelaskan bahwa kunjungan ke MNP merupakan bagian dari roadshow kolaborasi akademisi.
Program ini diinisiasi Wali Kota untuk memperluas kerja sama antara pemerintah dan perguruan tinggi.
“MNP ini sangat variatif programnya dan relevan dengan kebutuhan pendidikan pemerintahan. Pola pembelajaran MNP berkaitan erat dengan riset dan komunikasi publik. Sebagai mantan Kepala Dinas Kominfo, saya bisa bilang pendekatan akademik MNP sejalan dengan bidang diseminasi informasi dan komunikasi publik.,” terang Indri.
Ia menilai, Kolaborasi ini diharapkan menghasilkan pelatihan, penelitian, dan inovasi yang mendukung pembangunan daerah.
“Saya berharap kerja sama bisa segera dilegalkan, nanti bisa seremoni penandatanganan MoU dengan Pak Wali Kota langsung. Juga nanti bisa Perjanjian Kerja Sama dengan dinas-dinas terkait di Kota Tangerang. Ada banyak sekali yang bisa dikerjasamakan, ada 28 dinas dan yang setingkat, serta 13 kecamatan,” tambahnya.

Komitmen MNP untuk Pendidikan yang Relevan
Melalui pertemuan ini, MNP menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri dan pemerintah. Kampus berfokus pada pembelajaran terapan berbasis proyek nyata bersama mitra eksternal. Pendekatan ini sejalan dengan visi MNP untuk mengembangkan talenta profesional di bidang media digital dan industri kreatif.
Wakil Direktur MNP, Roy Anthonius Susanto menambahkan bahwa kami bisa banyak membantu di transformasi digital untuk pemerintah daerah. Apalagi di Tangerang, kita bisa banyak kolaborasi karena lebih dekat, sebagai potensi lintasdisiplin untuk menyejahterakan masyarakat.
“MNP percaya bahwa kolaborasi pentahelix—antara akademisi, pemerintah, industri, komunitas, dan media—adalah kunci untuk membangun bangsa yang adaptif dan berdaya saing global. Salah satunya yang sering kita tingkatkan daya saingnya adalah UMKM. Semua dampaknya bisa kita ukur” pungkas Roy.





