Tangerang (21/06) – Multimedia Nusantara Polytechnic (MNP) merealisasikan Professional Development Journey (PDJ) melalui kegiatan bersama para mahasiswa. Tujuannya untuk mengoptimasi hard skill dan soft skill sebagai upaya mempersiapkan mereka agar lebih matang untuk memasuki dunia kerja.
Professional Development Journey
Professional Development Journey (PDJ) adalah salah satu program pengembangan karakter profesional yang diberikan kepada mahasiswa aktif MNP sebagai modal dasar persiapan karir mereka. Melalui PDJ, MNP menerapkan konsep akademik melalui pengembangan individu dengan keunggulan yang spesifik, sesuai dengan sikap, mentalitas, dan perilaku yang dibutuhkan industri. Dengan begitu, mahasiswa MNP lebih siap untuk melakukan pekerjaannya ketika masuk ke dunia industri nantinya.
Berdasarkan data World Economic Forum dalam Future of Jobs Report (2023), kebutuhan akan soft skill menempati 10 peringkat teratas dari total jumlah keterampilan yang perlu terus dilatih dan ditingkatkan. Skill tersebut adalah analytical thinking; creative thinking; AI and big data; leadership and social influence; resilience, flexibility and agility; curiosity and lifelong learning; technology literacy; motivation and self-awareness; empathy and active listening.
Berangkat dari hal tersebut, MNP menyusun PDJ untuk pengembangan karakter profesional mahasiswa MNP agar lebih mudah bersaing di dunia kerja nantinya. Laura Ajawaila selaku Tim Kemahasiswaan MNP mengungkapkan PDJ sudah diimplementasikan sejak tahun 2022, dari semester 1 angkatan pertama sampai sekarang.
“Kami juga membaca adanya berbagai laporan kebutuhan hard skill dan soft skill dari berbagai negara dan menyimpulkan bahwa soft skill menjadi salah satu komponen yang cukup penting untuk dimiliki para mahasiswa sebagai bekal kelulusannya nanti,” ujar Laura.
Professional Development Journey Gen Z yang Adaptif dan Melek Teknologi
Mahasiswa MNP termasuk ke dalam Generation Z (Gen Z), yaitu individu kelahiran 1997 – 2012. Kelebihan Gen Z yakni merupakan generasi yang digital native. Gen Z lahir dalam era digitalisasi yang begitu masif, sehingga mereka lebih mudah memahami teknologi dibandingkan generasi sebelumnya. Melalui teknologi, mereka dapat terkoneksi dengan banyak orang dari latar belakang budaya yang beragam (Kuliah Kerja Fest 2021). Hal ini membentuk Gen Z sebagai pribadi yang open minded dan global mindset.
Di luar kelebihannya, Gen Z memiliki kelemahan. Sebagai digital native, Gen Z terbiasa berinteraksi secara digital dibandingkan interaksi tatap muka secara langsung. Oleh karena itu, Gen Z kurang dapat membaca situasi sosial maupun emosi orang lain secara efektif (Corporate English Solution, 2024).
“Keadaan ini memberikan dampak yang cukup besar bagi Gen Z. Yaitu mereka butuh belajar untuk dapat berinteraksi dengan norma-norma sosial, terutama menyesuaikan cara berkomunikasi dengan teman sebaya atau dengan pimpinan,” ungkap Laura.
Berangkat dari fenomena Gen Z dan adanya kebutuhan meningkatkan soft skills untuk Gen Z, MNP mengembangkan PDJ yang terdiri dari rangkaian kegiatan yang diberikan dari semester 1 sampai semester 5.
Laura menjelaskan, di semester 1 mahasiswa MNP diajak untuk mengubah pola pikirnya yang ketika memasuki dunia perkuliahan (The New World), menemukan dirinya (Who Am I?) dan mulai membayangkan dirinya di 4 tahun mendatang itu akan menjadi berkarir sebagai apa (Basic Career Development). Pada semester 2, mahasiswa diajak untuk mengelola emosi dan menjadi individu yang efektif (Smart Emotion dan Effective Person).
“Lalu di semester 3, mahasiswa akan belajar untuk menyusun suatu ide berdasarkan permasalahan yang ada (Creativepreneur). Di semester 4, mahasiswa menjalani projek untuk melatih interpersonal skill dan teamwork. Sementara itu, di semester 5 nanti, mahasiswa diharapkan dapat terus mengembangkan growth mindset untuk persiapan masuk ke dunia industri (magang),” lanjut Laura.
Pengembangan Program Menyesuaikan Perkembangan Zaman
Dalam rangka memberikan pelayanan dan pengalaman terbaik, Kemahasiswaan MNP melakukan evaluasi dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) kepada mahasiswa angkatan 2021 dan 2022. Dalam FGD tersebut, Kemahasiswaan MNP memberikan pertanyaan terbuka. Sehingga mahasiswa dapat bebas berpendapat dan memberikan masukan apapun terkait program PDJ yang sudah terlaksana. Hasil dari FGD tersebut disimpulkan bahwa mahasiswa ingin kegiatan PDJ lebih aplikatif dan interaktif.
Dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari mahasiswa, Kemahasiswaan MNP melaksanakan kegiatan PDJ dengan konsep yang lebih aplikatif dan interaktif untuk tema Interpersonal Skills & Teamwork. Kegiatan PDJ ini dilaksanakan dalam periode waktu yang sudah dimulai di akhir April 2024 lalu. Mereka diminta untuk membuat sebuah video bertemakan Life at MNP. Sesuai dengan temanya, kegiatan ini dilakukan berkelompok untuk melatih interpersonal skill dan teamwork.
Pada 18 Juni 2024 lalu, diselenggarakan kegiatan puncak dari PDJ Interpersonal Skill & Teamwork. Kegiatan ini diawali dengan ice breaking untuk meramaikan suasana dalam kelas, peer assessment untuk menilai kinerja teman di dalam kelompoknya, lalu dilanjutkan dengan refleksi kelompok dan presentasi kelompok, wrap up session, bermain building truck game dan terakhir ditutup dengan kegiatan makan bersama.
“Dengan mengikuti harapan mahasiswa, hasilnya pun sangatlah baik. Terlihat, mereka jadi jauh lebih aktif. Mengingat mahasiswa politeknik, psikomotoriknya lebih dominan. Mereka sangat antusias, nilai kepuasan 4.3 dari 5 untuk PDJ kali ini,” pungkas Laura.
Referensi
World Economic Forum. (Mei 2023). Future Jobs of Reports 2023. www.weforum.org
Kuliah Kerja Fest 2021 (t.th). Jembatan Dua Dunia Gen Z. Diakses pada 24 Juni 2024 dari https://www.tanotofoundation.org/id/media/publikasi/jembatan-dua-dunia-gen-z/
Corporate English Solution. (12 Februari 2024). Gen Z in the workplace : Bridging the soft skills gap to drive success. Diakses pada tanggal 24 Juni 2024 dari https://corporate.britishcouncil.org/insights/gen-z-workplace-bridging-soft-skills-gap-drive-success